Thursday, December 8, 2011

Mereka Mengajarkan Ku Begitu

Aku tidak berbohong, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku tidak duduk di meja, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku menyeberang jalan dengan hati-hati, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku merasa tak enak ketika meminta, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku tak pernah menyentuh minuman keras, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku tak mudah percaya dengan pendatang, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku selalu mengunci pintu, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku berkata baik, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku selalu berbagi senang maupun sedih, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku menghormati orang lain, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku belajar semua hal baik di dunia ini, karena mereka mengajarkan ku begitu.
Aku mengenal Tuhanku, karena mereka memperkenalkan ku kepada-Nya.

Ya. Semua yang ku lakukan dengan baik, itu adalah karena mereka yang mengajarkan ku. Lalu, bagaimana dengan yang buruk? Bukan, bukan, bukan mereka yang mengajarkannya. Tapi, kehidupan yang mengajarkan ku. Kehidupan yang membuatku terkadang berbohong. Kehidupan yang membuatku terkadang tak menghormati orang lain. Kehidupan yang terkadang mendesak ku untuk melakukannya. Menyesalkah aku? Sepertinya tidak. Karena dengan kehidupan yang mengajari ku, aku akan menjadi satu kesatuan yang netral. Bukan kah terlalu baik atau pun terlalu buruk itu bukan hal yang 'pas'? Menurutku sesuatu yang 'terlalu' tidak akan memberiku kesempatan untuk melakukan sejuta hal lain yang telah disediakan Tuhan. Well, itu menurutku. Bagaimana menurutmu? Kau yang memutuskan!

By the way, apakah kau tahu seseorang yang ku sebut 'mereka yang mengajarkan ku' di atas? 'Mereka yang mengajarkan ku' itu adalah alasan terbesar ku berusaha untuk menjadi yang terbaik. Terimakasih Ayah! Terimakasih Bunda! Untuk selalu mengajari ku berdiri, ketika aku terjatuh. Mengajari ku tersenyum di atas semua permasalahan ku dan tetap tersenyum di sepanjang kehidupan ku. Terimakasih ♥

Ketika aku diam dan kau diam, maka tak kan ada yang memulai. -Me
Regards,

FMH
... 

No comments: