Monday, December 30, 2013

Dear Gerardi.

Malam ini aku tidak bisa terlelap lagi. Ini malam kesekian semenjak kehadiranmu digantikan dengan sosok lain di kehidupanku. Andro namanya, dia bukan orang Jawa sepertimu. Dia orang Sumatera campuran Sunda. Jauh berbeda dengan banyak sifatmu, hampir berlawanan. Aku sampai sulit menyesuaikan diri karena terbiasa dengan sifatmu. Andro adalah pilihan Ayah Ibu ku. Mereka yang menjodohkan kami. Kamu jangan cemburu! Tidak ada yang perlu kamu takutkan. Seperti katamu tempo hari, tidak ada yang lebih tahu tentang apa yang terbaik selain orang tua yang membesarkanmu. Baiklah untuk kali ini kamu boleh mematahkan pernyataanku bahwa yang terbaik hanya diri sendiri yang tahu. Kamu ingat kita menghabiskan hampir setengah hari untuk berdebat tentang hal ini dan tiga hari untuk ku tidak tersenyum tulus untuk mu karena kesal. Baiklah ini memang tentang prinsip hidup, mungkin ini juga yang membuat kita tidak akan pernah bersatu.

Iya aku dan kamu, kita berbeda prinsip. Lalu apa yang kita bisa pertahankan selama lebih dari lima tahun ini? Baiklah Ayah dan Ibu benar. Itu ego, ego kita masing-masing untuk saling menaruh kepercayaan di pundak satu sama lain untuk percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Dan kenyataannya, ada banyak hal yang memang tidak mungkin seperti aku dan kamu bersama selamanya, itu tidak mungkin. Hanya ada sementara, bukan selamanya. Artinya sementara kita telah habis. Perjuangan kita untuk sebuah penyatuan sudah harus terhenti. Berhenti di beberapa pekan lalu. Setelah cukup lama kita sama-sama menaruh ego dan bukan kepercayaan di pundak masing-masing. Sementara kita, lima tahun kita, sudah harus tutup cerita. Kita sama-sama sudah tidak bisa berada pada akhir cerita yang sama. Mungkin memang begitu sebuah takdir dirancang untuk aku bukan bersamamu dan kamu bukan bersamaku.

Gerardi, terima kasih untuk lima tahun yang sudah kita rancang bersama di hari pertama kita saling menatap sebagai pemimpi. Mimpi itu indah, karena rasanya cukup lama aku tidak terbangun, lima tahun Gerardi. Sampaikan salamku pada Mama, katakan maaf aku tidak bisa berada disampingmu di hari bahagiamu nanti. Katakan maaf pada Papa, aku tidak bisa memeluk erat dirinya sebagai pemberi cucu pertama untuk keluarga mu. Berikan pelukan terhangat untuk Luna, katakan betapa aku ingin bersamanya di hari wisudanya, tapi aku tidak akan bisa. Gerardi, jangan lupa katakan pada Biba, untuk tidak mengikuti dan loncat kepangkuan orang yang kamu sayangi kelak, karena itu mengagetkan.

Gerardi, 11 hari lagi adalah hari yang Ayah dan Ibuku nantikan. Tapi 11 hari rasanya seperti esok. Malam ini aku masih terjaga, takut rasanya berada di pelaminan dengan orang yang baru saja aku kenal. Tapi kamu percaya bahwa Ayah Ibu tahu yang terbaik untuk anaknya, bukan? Aku berani taruhan, ketika kamu membaca ini, kamu akan menggigit bibir karena sudah mendebatku ketika itu. Gerardi, kamu hebat! Dan akan selalu begitu. Titip rinduku untuk mimpi kita. Boleh aku berdoa esok aku kembali di mimpi kita, bukan mimpi aku dan orang lain atau pun kamu dan orang lain. Boleh aku terus bermimpi?

Ini hanya cerita. Bukankah semua orang punya ceritanya?-@fadilamh

Thursday, December 19, 2013

Memory.

Some fragrances are surprisingly reminding you about the past. Completely past, whether its good and bad. If giving a ride could be have any differences of definition, then you should be not ask me to come with you. If going to movie could be made any others hurt, then you should be not watch in the same studio with me. And... If having you could be the hardest part of any others life, then I should be not here next to you. But... You true. Riding, watching and having you are not that bad. Because still... Smiling to you is as easy as see you pick me up. Laughing to you is as simple as sit beside you. And having you around is unpredictable thing.

Friday, December 13, 2013

Ada Hidup.

Ada beberapa pesan singkat yang tidak pernah terkirim Ada beberapa pikiran yang tidak jadi diungkapkan Ada beberapa panggilan yang terhenti tak diteruskkan Ya sama seperti ada beberapa hati yang tak terbalas
Hidup, kadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan. Ya sejalan sama seperti manusia, kadang apa yang diucapkan tidak sesuai dengan apa yang dijalankan. Masih mau menuntut hidup tidak adil?
-@fadilamh

Wednesday, December 4, 2013

Random Thought.

Semua orang punya mimpi. Pasti punya. Tapi kadang masih ada yang kita lupa. Lupa untuk mengingat kalau setiap mimpi butuh perjuangan. Lupa kalo Tuhan kasih kita hidup panjang untuk berjuang. Iya berjuang meraih apa yang kita impikan. Masih bisa lupa? -@fadilamh

Monday, December 2, 2013

Losing..

Now I agree... Losing is when you late to say thank and sorry. Losing is that time on your watch stop for a while. Losing is the moment for you to flashback. Losing is suddenly tears fall down. Losing is you try to find someone to be blame. And ya... Losing is something that hard to accept.