Saturday, February 20, 2010

Today is the day !

Semua berkata dengan mudah
"Stop crying sweet !"
"Lupakan saja, nanti juga akan tiba waktunya"
"Biarkan semuanya berjalan seperti air mengalir"
"He is not the best for you !"
"Hey, don't you think, you just wasting all of your time!"
bla..bla..bla..
Tapi biarkan saya bernafas !!!!! saya sulit bernafas ketika melihat tawanya, candanya bahkan tangisnya bersama mereka, bersama teman-temannya, bersama orang-orang yang belum lama mengenalnya dan bukan saya. Saya benar-benar sulit bernafas ketika harus melihat kebahagiaannya bukan untuk saya, kesedihannya bukan untuk saya, canda dan tawanya bukan untuk saya. Saya benar-benar harus berhenti bernafas ketika menyadari keberadaannya kini bukan untuk saya. Saya benar-benar harus berusaha mencari udara untuk bernafas, karena disini sesak, difikiran ku sesak, bahkan hati ku kini sesak ketika harus selalu mengingatnya, ketika harus memikirkannya, ketika harus mendengarkan lagu dari band favoritnya, ketika membayangkan dia sedang bersama siapa, ketika harus mengetahui bukan hanya saya satu-satunya, tidak-tidak memang saya tidak akan pernah menjadi satu-satunya. Saya saja yang pada semula terlalu bodoh. Tapi, mengapa harus sampai hari ini, tanggal ini dan peringatan ini saya merindukannya, benar-benar merindukannya.
Tuhan, kenapa saya harus menangis lagi malam ini ? Rasanya sakit Tuhan, benar-benar sakit.
...
*Terimakasih telah dengan mudah melupakan saya, sekarang saya akan lebih keras untuk belajar melupakan kamu A!*

Sunday, February 14, 2010

Saya tertipu lagi !

Dan saya merasa saya tertipu lagi
Harusnya saya tidak usah mendengarkan
Harusnya saya abaikan saja
Harusnya saya buang jauh-jauh
Harusnya saya lupakan saja
Memang seharusnya tapi sial tidak saya lakukan
Dan sekarang semuanya terlambat
Dan sekarang semuanya sudah lewat
Dan sekarang semuanya tak berulang
Dan sekarang yang saya tahu dan baru saya sadari
Saya tertipu lagi

Friday, February 12, 2010

Kini Tak kan Ada Obatnya

Belum sampai satu bulan, bahkan belum sampai 3 minggu, saya belum berani bergerak, saya belum berani bertindak, saya belum berani menuntut, saya hanya bisa diam, diam dan diam.
Saya tidak memulai, saya hanya menunggu dan tetap menunggu
Saya tidak memulai, saya hanya berharap dan tetap berharap
Tapi kembai lagi kepada satu kesimpulan yang sama bahwa saya memang bodoh !!!
Seharusnya saya tidak berharap
Seharusnya saya bisa tetap tegar
Seharusnya saya terus tersenyum
Seharusnya saya bergerak
Tapi memang bukan saya yang memulai
Sekarang lubang hitam yang hampir tertutup itu, terbuka kembali secara perlahan-lahan, sakit rasanya, sekarang saya tak tahu harus bersandar kepada siapa ? Tak ada yang bisa saya percaya. Tadinya ada, tapi sekarang tidak. Bunda, rasanya sakit sekali. Tapi aku tak tahu harus minum obat apa ? obat sakit kepala ? obat flu atau obat kanker otak sekalian saja biar cepat mati secara perlahan. Aku sakit Bunda, (lagi) ! Tapi kali ini beda Bunda, tidak seperti akhir tahun lalu, sakit yang kali ini menyiksa, karena sakit kali ini aku tau tidak akan pernah ada obatnya.

 ... 
*191108-270110*450 days until today