Jadi sekarang lo putus sama Anda? Ini putus lo kedua dalam bulan ini dengan pria berbeda kan, Cla? Clara mengangguk. Entah apa yang dipikirkannya sekarang. Clara masih berada dalam garis ambang kebingungan, memilih berpura tak ada apa-apa atau menghadapi sebuah kehilangan. Aku pikir kamu akan benar-benar bisa bertahan sama Anda. Jangan balik lagi sama Dewa ya, ujarku. Aku terdiam, Clara pun. Bukan omelan dan pertanyaan lagi setelah ini yang perlu dilakukan, aku tahu. Bersiap posisi, junk food, snack angin, cokelat, soft drink, kamu dan aku, sofa, memasang kuping, mari mendengar. Tak ada yang lebih menenangkan dari sekedar didengar, tidak, tidak perlu berkomentar, hanya mendengar, bergumam "ya..oh..hmm..serius?..lanjut..abis itu.." bisa sangat membantu. Setelahnya, mari saling memeluk, aku tahu kamu bukan gadis sekuat itu, menangis lah, bahu ku siap menjadi sandaran kepalamu, baju ku siap untuk menjadi tissue dadakanmu, dan channel di TV ini akan selalu sedia menjadi backsound kegundahan dan tawa kita setelahnya. Jangan bodoh lagi ya! kemudian senyum ku.
Salam selalu dari bahu yang menopang beratnya kepalamu dan tak cukup sempurna untuk menyelesaikan masalah mu. Setidaknya mengurangi. -@fadilamh
No comments:
Post a Comment