So, apa yang Fadila lakukan pada tanggal 22 Agustus 2012? Well, nggak ada yang spesial sih. Cuma pengen aja nulis malem ini. Pagi ini setelah mengalami 'jetlag' selama pas satu minggu sejak tiba di Indonesia, akhirnya gue bisa bangun pagi, ya at least sempet sholat subuh. Kenapa at least? Karena satu minggu ke belakang ini, gue bangun selalu di tengah hari. Kalo nggak jam 12, ya jam 1 siang, lebih pagi lagi ya jam 11. Kenapa itu terjadi? Karena, ya 'jetlag'. Setiap bangun, liat BB ya jam 07:00, ya jelas lah, orang belum diganti waktu Eropa ke Indonesianya. Kemudian, setiap pagi itu pula, Bunda mulai teriak-teriak diikuti makhluk lainnya (re: Taya, Fani, Aulia dan Papah, exactly!). "Laaaaa, bangun hayo!" "Diiiill, bantuin Bunda dong, beres-beres rumah kek, nyuci piring kek, jangan tidur mulu!" "Kakak Ilaaaaa, bangun dong! Bantuin aku ngerjain PR!" "Dil, bangun yeee, tidur mulu!" "Kak Ilaaaaa, banguuuun! Di panggil Bunda tuuuh, kita mau belenang lho, bialin nggak diajak! *cubit-cubit pipi*" Daaaaan tetep nggak ada yang mempan, sampe akhirnya gue bangun sendiri dari kasur, beranjak ke kamar mandi, tapi bukan mandi, cuci muka aja terus ke meja makan, ngudek-ngudek kulkas, terus brunch--breakfast and lunch. Yuhuuuu lebih efektif dan efisien kalo makannya digabung.
Oke, faktanya adalah gue udah naik 3 kilo dalam kurang lebih 5 minggu di Eropa, kulit gue yang udah nggak-putih semakin nggak-nggak-putih, kemudian pipi yang biasanya no-jerawat-there jadi ih-ada-jerawat-tuh dan faktanya adalah gue ketombean pulang dari Eropa. Sedih nggak sih? In-the-middle, antara sedih tapi senang udah pernah menginjak kan kaki di tanahnya orang Eropa, tetep Alhamdulillah! Kemudian, yang harus banget dilakukan, diobati dan dicegah sebelum terlambat adalah:
1. Bagaimana menurunkan berat badan
2. Bagaimana sedikit-memutihkan-kulit
3. Bagaimana perlahan mengucapkan bye-bye-jerawat!
4. Bagaimana menuntas habiskan ketombe di kepala
Oke, jawaban yang sudah dan sedang berjalan adalah, jaga pola makan, seriously, no dinner, no sweet things too much, fruits, dan yang pasti niat! Pake baju panjang kalo jalannya harus-banget-panas-panasan, dan salah satunya adalah mundur dari liburan ke pulau Tidung sama Mui, Oni, Dessy, maaf ya, padahal bukan ini juga alesannya sih hehe peace! Kemudian merawat muka dengan rajin mandi dan cuci muka. Dan the last is kesalon, nah yang ini nih belom kesampean. Kenapa bisa ketombean? Bukan karena gue jorok lho pemirsah! Tapi lebih ke karena nggak cocok pake sampo yang itu-tuh yang banyak sekali macamnya, kemudian bertemu dengan cuaca yang kering-panas-hujan-kering-panas-hujan itu, bersatu lah mereka menyemaikan benih-benih putih di rambut. Oh Europe, why you so-damn-great-but-also-not-in-that-great-for-this, in the middle?
Oke sekian lho masalah 'jetlag'nya, lanjut lagi, hari ini gue bisa bangun pagi, karena semalem tidurnya ala jam Indonesia, sekitar jam 10 malem, bangun keingetan kalo si abang Irsan mau dateng ke rumah, ditambah punya janji sama ka Farah dan Christy serta abang Khai buat hengot gaul di Jakarta dan sekitarnya. Alhasil bangun pagi-pagi, sarapan, bantuin Bunda (dikit) maaf ya Bunda, aku pemalas sekali, tapi kalo lagi rajin bisa jadi rajin kok Bunda, janji! :) Lalu, abang Irsan pun tiba jam 11 yang padahal janji dateng jam 9 (, --) oke fine! Yang penting udah dateng, bawain oleh-oleh tahu Sumedang, dan berikut jajanan lainnya yang ternyata, he made that by him and his grandma di kampungnya. Terharu nggak sih? Antara terharu sama agak bingung ada pria yang mau bikin kue di kampungnya. Tapi aku tetap senang kok abang, terimakasih ya :)
Setelah ngobrol banyak tentang abang Irsan dan kampungnya, serta liburannya dan sepupunya, serta adiknya dan pacarnya dan kalo kita pernah sekomplek bareng waktu masih kecil. Akhirnya abang pun pamit undur diri, karena gue punya agenda lain. Kemudian ka Farah mention kalo dia udah di Sency dan gue masih di rumah belom ganti baju dan lain-lain dan abang Khai belum jemput dan nggak ada kabar (, --) usut punya usut, ternyata dia ketiduran, akhirnya berleha-leha lah gue dulu, eh perasaan baru 15 menit yang lalu dia bilang,"De, gue baru bangun, ini otw rumah lo" eh dia ngaarin lagi,"udah sampeee" what the what? Gue belum ganti baju dan masih nyariin kaos kaki yang akhirnya cuma ada warna ijo yang sumpahnya nggak-matching-abis ala harajuku nggak, agak camen sih iya, tapi tetep gue pake, siapa yang camen sekarang? :'0
"Hai, bang! Apa kabar?" masuk mobil kegerahan, maklum in-rush-time-there-on-1pm
"Baik. Kemana kita?"
"Cus, Sency!"
Kemudian mengalir begitu saja. Sampai akhirnya ketemu ka Farah dan Christy, aaaa, really I miss this two girls, gimana nggak, partner-in-crime pas di Eropa selama 5 minggu sama ka Farah, 3 minggu sama Christy. I miss mba Fardil too, one more my partner-in-crime dan pastinya dua cowocowo agak-kurang-kece-buat-Indonesia-tapi-aku-sayang, ka Aldith dan Arif. Mereka nggak bisa dateng. Ketemu dua cewecewe ini di Starbucks, langsung cus ke foodcourt, emang niatnya mau cobain Mie Tarik Laiker yang sebelumnya udah gue stalking di mbah Google dan katanya recommended. Coba-coba recommended nggak? Gue nyobain yang Mie Tarik Laiker Kangkungnya, hmm sejauh ini karena mie nya dibuat langsung di tempat dan rasanya cukup pas di lidah, hampir mirip-mirip rasa Udon sih, but well, it's nice. You can try! Tapi menurut blog yang gue baca, Mie Tarik Laiker gorengnya jauh lebih enak, namun karena pada display terpampang besar udang yang ada di atasnya, ya sudah mundur, gue rekomendasikan lah itu buat abang Khai, ya lumayan bisa ici-icip. Eeeeh tau taunya, si abang alergi udang jua lah. Salah kaprah lah ya inyong. Maaf lho bang! Seriously, ai o no (re: I don't know).
Kita berempat makan, gossip, ngomongin orang, makan lagi, ketawa-tawa, minum, kekenyangan, punya gue nggak habis, buang, tinggal hehe. "Next destination?" "Nonton Perahu Kertas!!!" "Yuk mari! GI ya lebih murah~" cus lah kita berempat ke GI, demi nonton yang lebih murah di Blitz. "Cari promo cari promo!" ka Farah said. "Ada tuh ka tapi Sabtu-Minggu" Kemudian gagal dan kita memutuskan untuk beli yang normal aja. Tickets checked! Jalan dikit ke luar, eh ada banner tulisannya, buy 1 get 1 plus free popcorn and cola by ..... bank (lupa namanya). Kemudian ka Farah joged-joged. Kenapa dia joged-joged? Karena dia juga punya kartu bank tersebut selain kartu bank yang sebelumnya. "Oke, yasudah, next time!" "Oke, cus!"
Review and comment untuk film Perahu Kertas part 1 ini adalah:
Itu abang Remi a.k.a Reza Rahadian di Perahu Kertas tumbenan ganteng lho, eksmud abis, pas! Setuju! RT @amakusadiba: fadilamh tapi Keenan-nya jelek щ(ºДºщ) Eko+Noninya pas banget!
Dan Eko juara abis, dapet ya perannya kocak cablak arab :')
Please, kenapa nggak dijadiin satu film? Banyak scene yang orang-juga-nggak-notice-kalo-dipotong lho padahal (, --)>
@amakusadiba nah! Itu makanya, imajinasi baca buku lebih luas dari hal berbau visual. Lebih 'dapet'! :)
@amakusadiba iyaaaa Dee dialognya udah kece lho padahal ya, sayang sekali. Om sutradara ikutan main juga sih #eh ehehe
Coba markitlat! Mari kita lihat yang bagian kedua nanti. Se-oh-nggak-..... itu kah? Semogaaaa...... Regards, penonton bioskop Indonesia.
@_KhairulK I think, pas Pilik sekarat ada dibagian kedua bang~
@achrsty @_KhairulK @farahulliandini iya pan nanti si Pilik sakit, terus uang lukisan dikasihin deh. Gonna be interested to watch, I think.
RT @achrsty: But after all, soundtrack Perahu Kertas juara banget! I like how the instrument and lyric represent the whole story :').
Yah well, you can stalk me on my twitter btw @fadilamh
Selesai nonton, kita cus ke The Food Hall, niatnya sih ka Farah mau cari bahan buat bikin Macaroons yang nggak sempet kita beli di Paris, karena toko tutup di hari Kemerdekaannya dan mahal di sana, serta ternyata her sister and also friend of her, Kyo, nitip itu buat oleh-oleh. Fufufu! Niatnya sih ka Farah mau bikin sendiri gitu, karena infonya, satu Macaroons itu 30 ribu, begitu info yang dia dapat. Kemudian Christy tertawa dan berkata,"Ih ka Farah, banyak lho di deket rumah aku, paling satunya ya cuma 10-12 ribuan lah" Kemudian terlihat lah hasil akhirnya,"Oke gue beli yang deket rumah Chrsty aja!" Syalalala~ cus lah kita ke next destination. Pisah-pisah dulu tapi sama ka Farah, dese di jemput sama tantenya di GI, kita bertiga melanjutkan perjalanan ke entah sih tadinya nggak tau mau kemana, dari yang mau ke Ragusa Es Italia, terus ke Soto Ceker, ke Pizza Hut, eh ujung-ujungnya ke Roti Bakar Edi deket Alpus hehe. Duduk, pesen makan, ngobrol, gossip, makan, gossip, minum, kelar, cus! Pulang deh, abis anterin Christy pulang ke rumahnya di bilangan Kelapa Gading dengan selamat, gue dan bang Khai menuju bilangan Cawang yo yo men Dewi Sartika is my house yo! Oke nevermind, agak koslet. Kemudian sampailah saya dengan selamat sentausa menuju pintu gerbang kebahagiaan. Maka dengan ini, ku buka laptop ku, ku geser tombol on laptop ku dan online kemudian munculah mood-sayang-ah-kalo-nggak-nulis ku ini. Dan inilah dia, cerita hari ini.
Terimakasih abang Irsan udah nyamperin :) @irsfeb
Terimakasih Bang Khai udah jadi supir yang setia dan baik hati serta pengertian sekali :) @_KhairulK
Terimakasih ciwiciwi kici yang bakal bikin kangen nanti buat obrolan serunya @farahulliandini dan @achrsty
Terimakasih Tuhan untuk orang-orang hebat ini :)
Regards,
FMH
...
No comments:
Post a Comment