Saturday, January 28, 2012

Dream, Vision, Reality

Berita duka datang kapan aja, dimana aja, dan kepada siapa saja. Well, my religion teacher always said that,'All of the people in this world life to die.' Yeah! That's true. I believe that we as a human, or let's say as a moslem, must have an aim from this live. Sebenernya yang mau gue share bukan itu sih. Hehe. Cuma emang hari Kamis dan Jumat kemaren ada dua berita duka yang dateng secara berurutan. Deep condolence for two of my nephew's grandmas.

Now, I am starting to talk about the topic of this post. The topic is the vision. Mungkin terlalu berat sih kata-katanya. Vision, penglihatan. Ini lebih ke pembahasan yang aneh sih. Percaya nggak percaya. Agak nggak percaya, tapi mau nggak mau harus percaya. Ya, whatever I called it, it's really happen to me. Penasaran? Sama, gue juga kok. Gimana nggak. Gue aja yang ngalaminnya bingung bangettt. Ok, kebanyakan basa-basi. Intinya gini, gue sering banget mimpi yang pada ujungnya kejadian tapi berlawanan. Ngerti nggak? Oke, gue juga bingung ngejelasinnya. Gue bukan orang yang percaya sama something like 'that'. Gue juga bukan orang yang percaya sama hal yang aneh-aneh.

Mimpi pertama: Last night, I dream of you like the real one. And I miss you when we still together, Al. Then I woke up. I smile and hope it was a good sign. But, you know what, sometimes the dream is not the real one. It will be opposited. Yeah! Because tonight, when I want to close my eyes, it felt hurt here in my heart. I expected too much, Er. -My phone's note (31/12/2011)
Explain: Gue mimpi tentang A, tapi yang terjadi adalah gue dibuat galau dengan E.

Mimpi kedua: Kemarin siang, I felt you're so closeeee, Er. You smile and I smile. Like usual, we talk about everything around us. About you and about my self. We laugh and... I awakened because my cellphone's ring. Sigh. (27/01/12)
Explain: Gue mimpi tentang E, tapi malah A yang terus ngehubungin gue sampe sekarang.

n.b. Actually, ini dua mimpi yang gue noticed dan masih inget. Hehe. Karena selain ini banyak lagi mimpi yang selalu jadi kejadian, I mean, kejadian dengan lawannya.

Ada lagi ada lagi. Tapi, bukan mimpi. Siang hari itu, I just make my self sure that I'll come in the new romance (re: Er). Really sure. You know what? Sore harinya, A ngehubungin gue lagi. (?)
Pernah lagi, ini moment paling penting antara gue sama Er, sebut saja, moment penembakan. You know what, selang beberapa detik Er bilang 'sayang', ada pesan masuk ke ponsel gue dan itu sms dari A, just say,'Hai'. En-tah-lah-!

Ada lagi? Ada! Waktu jamannya high school, jamannya gue putus, gue mimpi tentang A, and I felt so far from him. I awakened in the middle of the night, turn on the radio that played Jikustik's song, Setia. And some minutes later, he texts me. What should I think about that?

Or last year, when I thought that I move to Bogor and will find the new live and the different way of life. Eventually, I am not. On that night, I dream about A. And the next morning, he texts me, and no reply from me. He texts me again, again , again and again for the umpteenth times every day, every night, minimally once a day and still no reply from me. Dan yang pada akhirnya, gue berada pada kesimpulan dan pertanyaan, kenapa gue nggak ngebales sms dia? Dan kenapa gue harus merubah kehidupan gue? Back at the same point, he comes in my life again.

Oke, bukan berarti gue nggak mem-move on kan diri gue lho ya. Gue tetep kok jalan sama gebetan. Gue tetep kok di anter jemput sama orang yang nggak lama gue kenal. Gue tetep kok kasih perhatian gue buat orang lain. Gue tetep kasih harapan ke orang-orang baik yang mencoba ngedeketin. Gue juga sempet kok jadian sama orang lain. Dan gue tetep kok jalan dan komunikasi sama A. Nggak berubah. Ini dia poin yang ngga berubah. Gue dan dia ngga pernah putus hubungan. Walaupun hilang, muncul, hilang, muncul. Dateng, pergi, dateng, pergi. Mmm.. Lebih tepatnya, dia yang hilang muncul dan dateng pergi. Gue? Selalu statis di tempat yang sama. Nggak berubah. Always say,'Welcome, dear!' And smile like nothing happened. Act like everything's fine. Why I do something like this? I do not know. Maybe I am too addict with him. Tapi, kayanya bukan itu deh alesannya. Mungkin karena gue udah kebiasaan aja ada sama dia. Oke, itu cukup menjelaskan.

You know, what I've noticed from the paragraph above? Gue out of the box, out of the topic. Hahaha. Tapi, tenang aja, itu dulu kok, satu tahun yang lalu. Di 2011 gue masih sempet menunggu keajaiban akan adanya harapan untuk dapat menghilangnya sebuah 'perbedaan'. Kenyataannya? Itu akan tetap ada, selalu ada. Karena itu bukan hanya sekedar perbedaan. Tapi, itu sebuah prinsip. Dan prinsip adalah hal sakral untuk diubah. That's what I've learned.

Kembali ke mimpi. Sebelum dua berita duka ini dateng, gue juga sempet dimimpiin yang aneh-aneh. Walaupun gue nggak bisa secara langsung nge-related-in sih. Tapi, insting yang bermain. Atau beberapa hari sebelum Bella, temen gue, masuk rumah sakit hari Minggu kemaren. Gue mimpiin dia yang bagus-bagus. Kenyataannya? She's being opname in the hospital, impaired liver function. Get well soon, by the way! :')

Oke. Gue juga nggak bisa bilang, kalo gue ini dukun atau semacamnya. Karena yang pasti gue percaya itu hanyalah beberapa kebetulan. Atau ikatan batin. Atau penglihatan. Or the vision. Atau semacamnya lah. Because you know what, when I'm trying to find the topic of this post, A's calling me. What a coincidence?

Regards,

FMH

...

No comments: