Kau tahu indahnya hujan dan segala unsur yang menyertainya. Seperti melihat tirai yang tak berujung dan berharap tak pernah berhenti. Bisakah hujan datang di setiap suasana hatiku redup saja? Agar aku selalu senantiasa merasa kokoh dan tegar. Halaaah tegar? Masihkah itu menjadi sebuah kata yang bisa menjelaskan bagaimana kuatnya hatiku? Atau sehebat benteng pertahananku? Salah. Sekarang tegar sudah terlalu lampau untuk di gunakan. Karena sekarang hatiku benar-benar keras seperti batu. Keras. Tak tersentuh. Dan aku tahu hujan tetap tidak akan datang sesuai kemauanku saja. Aku lelah menjadi sosok si tegar. Aku bosan. Jadi sekarang aku lebih suka menjadi batu. Diam dan tak bergerak apalagi mempunyai hati. Tidak lagi.
n.b for someone "Please don't play with a heart, because you'll get the feedback soon after you leave the girl behind you alone! Because you never feel how to be that girl"
...
No comments:
Post a Comment