Sunday, April 11, 2010

Ketika semuanya berlalu

Ketika saya mengetahui fakta dan fakta lagi dan fakta lagi tentang hal itu lagi lagi dan lagi, rasanya benar-benar nyaris mati. Sulit membayangkan semua hal itu kelak akan terjadi pada saya. Tak menepis kemungkinan memang akan terjadinya hal itu kepada saya.
Memang bukan hanya pada saya tentu saja. Semua orang pasti akan mengalaminya tergantung bagaimana cara mereka menghadapinya.
  • Memilih membiarkan semakin banyak orang menilai buruk terhadapnya atau sebaliknya.
  • Memilih tetap mempertahankan apa yang ada untuk seterusnya atau melupakannya dan menghempaskannya seperti kacang lupa kulitnya. Lupa bagaimana kulit itu berhasil membuat kacang itu tetap gurih dan garing. Lupa seberapa lamanya kulit itu bersedia menyelimuti kacang itu. Lupa betapa baiknya kulit itu bahkan kulit itu tidak meminta imbalan. Lupa bagian mana yang harus di rusak pertama kali untuk mendapatkan rasa yang enak, tentu saja kulitnya. Betapa baiknya kulit itu, benar-benar baik.

Mungkin memang rada sulit dimengerti apa yang saya maksudkan dengan hal itu. Hal itu adalah sesuatu yang menurut saya sangat sakral. Mengapa ? Karena segala seseuatu harus di dasarkan dengan satu hal ini. 
Kesetiaan ya kesetiaan.
Ketika kesetiaan seseorang disia-siakan begitu saja.
Ketika penantian dan keikhlasan selama bertahun-tahun di lupakan begitu saja.
Ketika perhitungan materi menjadi jurus andalan.
Ketika kebohongan mulai dipermainkan untuk menutupi kebohongan lainnya.
Ketika kesabaran langsung bernilai NOL besar.
Ketika kepercayaan menjadi hal yang tak ada nilainya.
Ketika kebodohan mulai dilakukan hanya untuk menyenangkan diri sendiri sedangkan banyak orang di sana terluka.
Ketika janji-janji sakral di khianati tanpa ada rasa salah.
Ketika ucapan cinta dan sayang hanya menjadi sebuah bualan.
Ketika ucapan-ucapan manis menjadi sebuah malapetaka.

Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tentu saja tak ada yang tahu. Tuhan yang sudah mengatur, ya kan ? Bukan kamu, kamu atau bahkan kamu --yang melakukan pengkhianatan itu-- yang menentukan. Kita hanya diberikan ujian, sedikiiiiiit saja. Jangan!!! Jangan menyerah hanya karena ada yang lebih baik. Itu hanya tipuan, tahan sebentar saja. Kesetiaan sulit di dapat. Jangan hanya karena orang-orang bodoh itu. Wanita-wanita atau pria-pria penggoda itu. Jangaaaaaan !!! Bersabarlah. Mereka juga akan pergi nantinya, percayalah itu hanya cobaan ketika kamu akan mendapatkan sesuatu yang bahkan tak kan terganti nantinya. Heiiii ingat bukan hanya kalian orang-orang bodoh --yang mempermainkan hati seseorang-- yang akan menang. Kita yang bertahan juga pasti lebih akan menang dan tak ada bandingannya. Benar benar benar. Percayalah!!!

Saya tak bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka. Mereka yang menjadi korban pengkhianatan itu. Mereka yang terluka akibat pengkhianatan itu. Meraka yang mungkin masih menangis akibat pengkhianatan itu. Mereka yang terseok-seok untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya akibat pengkhianatan itu. Ya semuanya akibat pengkhianatan itu. BODOH ! Seribu kali lebih bodoh dari setiap jengkal  masalah yang harus saya hadapi. Seribu kali lebih menyakitkan dari setiap tetes air mata yang saya habiskan untuk masalah yang saya hadapi. Seribu kali lebih sesak nafas membayangkan perasaan mereka yang terluka dibandingkan sulitnya saya bernafas melihat dia bersama orang lain sekarang ini.

Can you imagine, bertahun-tahun bersama, bahagia, suka duka dilalui bersama, melihat tumbuhnya anak bersama, ketika melihat itu semua miris sungguh miris membayangkan apa yang akan terjadi nantinya ketika semuanya terbongkar. Ketika semua orang tahu fakta yang sangat menyedihkan. Hilang semuanya pasti hilang semuanya. Tak ada sedikit pun yang akan tersisa. Kesetiaan, penantian, keikhlasan, perhitungan materi, kesabaran, kepercayaan, janji-janji, ucapan sayang, cinta dan manis. Semuanya semuanya akan hilang begitu saja. Benar-benar hilang, entah siapa yang akan merenggutnya. Tak ada satu pun yang akan tahu.

Sudahlah sudah Fadila Maula Hafsah. Semua orang pasti akan mengalaminya, ya kan ? Ya tentu saja. Tergantung pada waktu yang akan menjawabnya. Mungkin setelah saya mematikan laptop ini atau mungkin esok atau 2 hari lagi atau 10 tahun lagi. Benar-benar tak ada yang tahu. Sekarang ini saya hanya bisa menunggu dan berharap semua akan baik-baik saja nanti pada waktunya. Kapan ? saya tak berharap waktu itu ada nantinya.

Anyway, saya belum mengucapkan happy birthday untuk seseorang yang berulang tahun pada tanggal 8 April kemarin. Maaf bukan nya saya tidak ingin memberikan ucapan tersebut. Tapi, sepertinya ucapan yang datangnya dari bibir saya memang tidak di harapkan. Lagipula satu hal yang saya yakini, kehadiran satu orang saja dari teman-teman kamu pasti sudah menggantikan jutaan bahkan ribuan kehadiran saya. Saya hanya tak mau merusak semuanya. Just be have fun!!! mungkin satu waktu di kehidupan lain kita akan benar-benar bertemu. HAPPY BIRTHDAY A! (you still be in my heart!)

Sebait lirik lagu yang bisa mengungkapkan apa yang saya rasakan sekarang
"How can I move on when I'm still in love with you"
 ~The Man Who Can't be Moved- The Script~
(You know sometimes, saya berharap seseorang yang selalu ada di pikiran saya itu membaca blog ini. Dan jawabannya hanya ada dua, mungkin iya atau mungkin tidak)

...

No comments: