Dini hari tadi aku terbangun. Seketika mata terbuka dalam gelap, kamu di situ, pikirku, menghela napas lega.
Di dini hari berikutnya aku kembali tersentak sadar. Kamu masih di situ, senyumku mengembang, santai ku benarkan posisi selimut yang menyingkap hanya separuh tubuhmu.
Ini dini hari ke sekian dan aku masih saja sering terbangun tiba-tiba. Kamu masih selalu di situ. Aku bisa bernapas lega dan tersenyum tenang.
Aku tak tahu apa yang sebenarnya selalu membuat aku terbangun di dini hari. Entah kebiasaan, entah mungkin sebuah ketakutan.
Kamu tahu apa yang menjadi kebiasaan? Aku terbangun di dini hari.
Kamu tahu apa yang menjadi ketakutan? Aku takut di suatu dini hari, aku terbangun, dan tak melihat kamu di situ, lagi.